Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Safety Engineering - PPNS - ITS On Monday, June 17, 2013


Oleh :
BUSTANUL ULUM 6511040087

APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. APAR harus diperiksa secara berkala, terutama APAR jenis serbuk kimia kering. Hal tersebut bertujuan agar keandalan APAR tersebut tetap terjaga dan saat akan dipakai untuk memadamkan api tidak mengalami hambatan saat untuk memadamkan api. Apalagi pada saat  APAR serbuk kimia kering sudah kedaluarsa, pasti akan meninggalkan limbah kimia. Hal tersebut telah terjadi di Eropa, limbah dari APAR serbuk kimia kering telah menumpuk banyak. Untuk menghidari hal tersebut, pada artikel ini akan membahas tentang proses daur ulang dari limbah APAR serbuk kimia kering sebagai filler pada campuran aspal. Penulisan artikel bertujuan untuk mengetahui cara penanganan dari limbah yang dihasilkan APAR jenis serbuk kimia kering. Untuk mempelajari sifat dari serbuk kimia kering pada APAR. Untuk menganalisis potensi APAR bubuk (disebut REP) sebagai pengisi dalam campuran aspal. Untuk mengetahui sifat aspal saat dicampur dengan REP.
APAR selalu dilakukan pengecekan setahun 2 kali dalam kurun waktu 6 bulan. Hal tersebut dilakukan agar menjaga keandalan dari fungsi APAR yang semestinya dapat memadamkan api. APAR yang telah habis massa berlakunya atau yang disebut kedaluwarsa harus dipisahkan dari APAR yang lain agar tidak salah pakai saat melakukan pemadaman kebakaran. Kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara. Kemudian serbuk kimia kering APAR dikeluarkan dari tabung APAR dan kemudian dibawa ke tempat daur ulang serbuk kimia APAR. Setelah itu melakukan pengamatan terhadap bubuk kimia yang terdapat pada APAR tersebut. Pengamatan tersebut dilakukan dengan cara bubuk REP dipanaskan. Tetapi sebelum dipanaskan, kita melakukan penilaian dan menganalisa terlebih dahulu kondisi saat sebelum dipanaskan. Setelah dipanaskan, kita analisa kondisi REP tersebut. Terdapat perbedaan saat sebelum dan setelah pemanasan REP. Warna REP sebelum pemanasan yaitu antara biru dan langit biru.
Setelah melakukan pengujian laboratorium terhadap REP. Kemudian melakukan pengujian kelayakan REP saat dicampurkan ke aspal, serta melakukan penilaian bahaya REP saat ditambahkan ke aspal. Serta tidak lupa menganalisa kondisi fisik dan kimia aspal saat belum dan sesudah dicampur dengan REP.

Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
  • Beberapa sifat mekanik secara substansial independen isi REP, menunjukkan peningkatan stabilitas / kekakuan Marshall pengukuran (pada berat jenis tertentu) dan cukup penurunan aliran Marshall saat diamati.
  • Pengujian  mengungkapkan bahwa bubuk REP dapat menyebabkan penurunan jumlah kecil pada siklus kegagalan. Pada masa depan akan bertujuan untuk mengoptimalkan konten REP, mengeksplorasi masalah air / suhu / pemadatan, dan akan menghasilkan desain cara pendauran ulang yang baru.
  • Bahwa serbuk kimia kering pada APAR dapat digunakan sebagai campuran pada aspal untuk mengurangi volume limbah yang dihasilkan oleh kimia tersebut.  


REFERENSI

Praticò, G.F., Moro A., Ammendola R., 2010. Potential of fire extinguisher powder as a filler in bituminous mixes. Journal of Hazardous Materials 173: 605–613.

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Pak tempat penampungan limbah apar jenis powder di mana ya?

    ReplyDelete