Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Safety Engineering - PPNS - ITS On Monday, June 17, 2013


Gambar 1. Perubahan warna pada penderita white finger

Tahukah Anda penyakit yang diakibatkan karena paparan getaran? Ada beberapa pekerjaan dalam industri, seperti pertambangan maupun kehutanan yang menggunakan alat-alat bergetar secara terus menerus. Misalnya pengeboran di pertambangan, gerinda pada pabrik, atau gergaji listrik pada pekerjaan di Kehutanan. Pekerjaan seperti itu tidak akan lepas dengan getaran yang diakibatkan oleh mesin, sehingga jika itu berulang dapat menimbulkan gangguan atau kelainan akibat getaran mekanis pada lengan. Bagi Anda yang pekerjaannya berhubungan dengan mesin yang bergetar, maka Anda harus waspada dengan penyakit white finger. Apa yang dimaksud White finger? White finger memiliki nama lain dead hand disease / traumatic vasospastic / Sindrom Raynaud’s adalah sebuah kondisi di mana pembuluh-pembuluh nadi terkecil yang membawa darah ke ujung-ujung jari tangan atau kaki terhambat sehingga akan terjadi kejang urat ketika terpapar kondisi dingin atau sebuah gangguan emosional. Bekerja dengan mesin-mesin yang menyebabkan getaran (vibrasi) akan menyebabkan penyakit white finger. Mengapa dapat terjadi demikian? Jika Anda bekerja dengan mesin bergetar maka tangan yang memegang mesin akan ikut bergetar sehingga pembuluh vena yang kecil biasanya terbuka, jadi darah mengalir keluar melalui kapiler-kapiler darah. Jika ada kejang urat (spasm) di pembuluh vena kecil darah terhambat di kapiler-kapiler darah,  Pada akhirnya ujung-ujung jari tangan atau kaki menjadi biru akibat darah kehilangan oksigen. Pada akhirnya ujung-ujung jari tangan atau kaki menjadi pucat, dingin, dan kaku. Kalau anda terkena penyakit ini, maka bagi perokok wajib untuk berhenti merokok, karena zat nikotin yang ada pada rokok dapat memperparah tersumbatnya kapiler darah.
(sumber : http://openmind-definiteinspiration1.blogspot.com/2011/11/penyakit-raynaud-raynaud-disease.html)

Gejala Penyakit Penyakit White Finger

Gambar 2. Awal gejala penykit white finger

Gejala–gejala penyakit white finger antara lain : tangan dan kaki berubah warna. Kebanyakan tipe, pertama kali berubah menjadi warna putih, kemungkinan diikuti oleh sebuah tahap di mana tangan dapat menjadi sangat kebiru-biruan dan kemudian pada tahap akhir menjadi kemerah-merahan. Kondisi ini disebut “Tiga Warna Perancis” yang sesuai dengan perubahan warna pada white finger, yaitu : putih, biru, dan merah. Warna ini berubah karena perubahan aliran darah ke anggota badan dan juga kekurangan oksigen pada daerah yang terkena penyakit ini.
(Sumber : http://www.doktergaul.com/blog/penyakit-raynauds-adalah-kondisi-kulit-menjadi-pucat/1943.html)
Pekerjaan yang biasa menyebabkan penyakit white finger

Gambar 3. Pekerja pengeboran akan berisiko terkena penyakit white finger

White finger terutama menjadi perhatian bagi pekerja yang menangani alat bergetar, seperti peralatan bor pneumatik, jackhammers, palu chipping, alat memukul, kunci pas, gergaji rantai bensin bertenaga, peralatan listrik, roda gerinda, terutama di kaki asah, dan juga pekerjaan pengeboran di pertambangan. Setiap alat getar yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa di jari setelah 5 menit terus digunakan, bisa menyebabkan penyakit white finger.

Perawatan penyakit white finger
Memelihara temperatur panas tubuh sangat penting bagi penderita penyakit white finger. Ada juga pengobatan yang kadang-kadang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai penyakit white finger dengan menggunakan obat yang disebut ‘Calcium Channel Blockers,’ seperti Procardia (Nifedipine) atau Norvasc (Amlodipine) dan biasanya digunakan sebagai obat-obatan tekanan darah tinggi. Penggunaan obat-obatan ini akan memperluas pembuluh darah dan sirkulasi darah. Hal ini sangat penting sebagai catatan bahwa obat-obat tersebut tidak mengurangi penyakit ini secara keseluruhan, namun obat-obatan tersebut akan menurunkan frekuensi dan kegawatan serangan. Menghentikan merokok juga sangat penting untuk dilakukan oleh penderita penyakit white finger. Merokok dapat menyebabkan kejang urat (spasm) pada pembuluh darah.
(sumber : http://openmind-definiteinspiration1.blogspot.com/2011/11/penyakit-raynaud-raynaud-disease.html)
Pengobatan penyakit white finger
Penderita dapat mengendalikan penyakit white finger yang ringan dengan melindungi tubuh, lengan dan tungkainya terhadap dingin dan dengan meminum obat tidur yang ringan. Penderita harus berhenti merokok karena nikotin menyebabkan pengkerutan pembuluh darah. Untuk beberapa penderita, teknik relaksasi (misalnya biofeedback), bisa mengurangi kejang.  Penyakit white finger biasanya diobati dengan prazosin atau nifedipine. Bisa juga diberikan phenoxybenzamine, metildopa atau pentoxifylline.
Jika terjadi cacat dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan lainnya, dilakukan pemotongan saraf simpatis untuk mengurangi gejala, tetapi berkurangnya gejala hanya berlangsung selama 1-2 tahun. Pembedahan ini biasa disebut simpatektomi. White finger diobati dengan mengobati penyakit penyebabnya. Bisa diberikan phenoxybenzamine. Obat-obat yang menyebabkan pengkerutan pembuluh darah (misalnya beta blocker, clonidine dan preparat ergot) bisa memperburuk penyakit white finger.
(sumber : http://id.hugohosting.com/fungsional-penyakit-arteri-perifer-raynaud-syndrome-dan-erythromelalgia.html)
Peringatan Ketika Menggunakan Alat-alat yang Bergetar
Meskipun kemajuan yang signifikan telah dibuat dalam mengurangi getaran alat, langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi bahaya ini masih diperlukan. Alat-alat anti getaran seperti sarung tangan anti-getaran, dan perisai anti-getaran juga dapat membantu mengurangi eksposur terhadap getaran.
Ada beberapa cara untuk mengurangi jumlah getaran ke tangan.
1.      Gunakan alat yang hanya terawat baik dan operasikan dengan benar.
2.      Gunakan alat sebaik mungkin dan sesuai prosedur.
3.      Simpanlah perkakas dengan benar dan sesuai prosedur sehingga dapat digunakan lagi dengan aman.
4.      Sesuaikan desain pekerjaan yang layak dengan jadwal istirahat pekerja untuk mengurangi paparan terhadap getaran.
Secara umum, pada kebanyakan tenaga kerja masih dapat berkerja dengan alat-alat yang menimbulkan getaran. Namun bila penyakit semakin memburuk, kapasitas kerja akan terganggu sekali. Serangan akan hilang, jika peredaran darah kembali normal. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain :
1.      Usaha prevensi akibat getaran adalah pemasangan peredam.
2.      Pemanasan tangan ke dalam air panas Pemijatan,
Sebaiknya dilakukan secara lembut, untuk memperlancar peredaran ke tangan serta menggerakkan tangan secara berputar.
3.      Pengukuran Getaran di Tempat Kerja
Salah satu pengukuran lingkungan yang dilakukan di tempat kerja adalah pengukuran getaran yang dlakukan pada titik-titik yang terdapat kontak atau terdapat aktifitas dari pekerja. Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan alat khusus, yaitu Vibration Meter.
(sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/12/ragam01.htm)


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments