Archive for April 2013
Pekerja Selamat, Angka Produktivitas pun Melesat
Benarkah bahwa "Good business is based on good safety management"?
Bermodalkan rasa keingintahuan (read: iseng iseng) saya mencoba menganalisis qoute klasik yang mungkin masih belum banyak perusahaan yang sadar seberapa pentingnya management safety di perusahaan.
Keselamatan kerja yang baik akan mewujudkan bisnis terbaik. Itu yang seharusnya kita yakini untuk mendorong sistem keselamatan kerja yang lebih baik. Sayangnya, terkadang HSE (Health and Safety Engineering) masih dianggap sebagai sumber pengeluaran perusahaan yang harus ditekan, karena tidak berpengaruh signifikan terhadap keuntungan perusahaan. Karena sebagian perusahaan memandang HSE hanya perlu diterapkan ketika ada audit dari Depnaker atau lembaga sertifikasi.
Faktanya, kecelakaan di tempat kerja merupakan beban ekonomi yang cukup besar bagi individu, pengusaha, maupun masyarakat secara keseluruhan. Setiap tahun, 4.9 juta kecelakaan kerja mengakibatkan adanya ketidakhadiran pekerja lebih dari 3 hari. Biaya kecelakaan di tempat kerja dan PAK (Penyakit Akibat Kerja) di sebagian besar negara bernilai 2.6% hingga 3.8% dari Produk Nasional Bruto (Gross National Product). (Sumber: safetyengineering.com)
Menghitung Keuntungan dari Sistem Manajemen K3
Secara prinsip, orang bekerja lebih baik ketika mereka secara fisik dan emosional memiliki kemampuan dan keinginan untuk bekerja. Kondisi tersebut akan menimbulkan produktivitas yang lebih tinggi dan tentu saja akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan tempat mereka bekerja.
Program sistem manajemen K3 sangat berperan penting dalam menciptakan lingkaran kebaikan tersebut karena hal ini dapat meningkatkan peforma fisik dan psikologis pekerja dan mengurangi ketidakhadiran, meningkatkan sistem sosial pada tempat kerja dan meningkatkan keinginan karyawan untuk bekerja lebih baik yang tentunya akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.
Sebuah studi mengenai perubahan tata letak ruangan kerja menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 1000% dalam waktu kurang dari 3 bulan dengan biaya $5000 atau sekitar 50 juta rupiah. Studi serupa di perusahaan pembuat mobil mewah berhasil melakukan penghematan 11 juta poundsterling melalui kebijakan manajemen ketidakhadiran pekerja, mengurangi tingkat ketidakhadiran pekerja sebesar 15% di bawah rata-rata perusahaan lain. Selain itu juga sukses menurunkan ketidakhadiran akibat stres dari sekitar 20% menjadi 16%. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan program sistem manajemen K3 dengan kualitas dan produktivitas kerja. (Sumber: www.asse.org)
Dari beberapa fakta dan hasil studi di atas, sepertinya tidak bisa dipungkiri lagi jika "Good business is based on good safety management". Dengan kata lain management safety di perusahaan adalah suatu modal jangka panjang agar produktivitas perusahaan tetap stabil atau bahkan berada pada titik puncak kejayaan karena minimnya suatu accident pada suatu perusahaan.
So, agree or not with this, Mr. Owner? Hahaha
-Marsha-
Bermodalkan rasa keingintahuan (read: iseng iseng) saya mencoba menganalisis qoute klasik yang mungkin masih belum banyak perusahaan yang sadar seberapa pentingnya management safety di perusahaan.
Keselamatan kerja yang baik akan mewujudkan bisnis terbaik. Itu yang seharusnya kita yakini untuk mendorong sistem keselamatan kerja yang lebih baik. Sayangnya, terkadang HSE (Health and Safety Engineering) masih dianggap sebagai sumber pengeluaran perusahaan yang harus ditekan, karena tidak berpengaruh signifikan terhadap keuntungan perusahaan. Karena sebagian perusahaan memandang HSE hanya perlu diterapkan ketika ada audit dari Depnaker atau lembaga sertifikasi.
Faktanya, kecelakaan di tempat kerja merupakan beban ekonomi yang cukup besar bagi individu, pengusaha, maupun masyarakat secara keseluruhan. Setiap tahun, 4.9 juta kecelakaan kerja mengakibatkan adanya ketidakhadiran pekerja lebih dari 3 hari. Biaya kecelakaan di tempat kerja dan PAK (Penyakit Akibat Kerja) di sebagian besar negara bernilai 2.6% hingga 3.8% dari Produk Nasional Bruto (Gross National Product). (Sumber: safetyengineering.com)
Menghitung Keuntungan dari Sistem Manajemen K3
Secara prinsip, orang bekerja lebih baik ketika mereka secara fisik dan emosional memiliki kemampuan dan keinginan untuk bekerja. Kondisi tersebut akan menimbulkan produktivitas yang lebih tinggi dan tentu saja akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan tempat mereka bekerja.
Program sistem manajemen K3 sangat berperan penting dalam menciptakan lingkaran kebaikan tersebut karena hal ini dapat meningkatkan peforma fisik dan psikologis pekerja dan mengurangi ketidakhadiran, meningkatkan sistem sosial pada tempat kerja dan meningkatkan keinginan karyawan untuk bekerja lebih baik yang tentunya akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.
Sebuah studi mengenai perubahan tata letak ruangan kerja menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 1000% dalam waktu kurang dari 3 bulan dengan biaya $5000 atau sekitar 50 juta rupiah. Studi serupa di perusahaan pembuat mobil mewah berhasil melakukan penghematan 11 juta poundsterling melalui kebijakan manajemen ketidakhadiran pekerja, mengurangi tingkat ketidakhadiran pekerja sebesar 15% di bawah rata-rata perusahaan lain. Selain itu juga sukses menurunkan ketidakhadiran akibat stres dari sekitar 20% menjadi 16%. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan program sistem manajemen K3 dengan kualitas dan produktivitas kerja. (Sumber: www.asse.org)
Dari beberapa fakta dan hasil studi di atas, sepertinya tidak bisa dipungkiri lagi jika "Good business is based on good safety management". Dengan kata lain management safety di perusahaan adalah suatu modal jangka panjang agar produktivitas perusahaan tetap stabil atau bahkan berada pada titik puncak kejayaan karena minimnya suatu accident pada suatu perusahaan.
So, agree or not with this, Mr. Owner? Hahaha
-Marsha-
