Showing posts with label Safety News. Show all posts
Pentingnya Data dalam Manajemen Resiko Bahaya
Apa pentingnya sebuah data? Data sangat penting bagi
industri, dimana data tersebut bisa digunakan sebagai informasi ketika terjadi
peristiwa yang sama. Selain itu untuk mendorong, mencegah, dan mengontrol
kecelakaan besar yang melibatkan bahan kimia yang terjadi baik di industri
maupun diluar industri. Database pada kecelakaan
kimia yang ideal harus mengandung lima informasi diantaranya :
kecelakaan kimia penyimpanan data, kecelakaan kimia
tampilan informasi, kecelakaan kimia statistika, kecelakaan kimia presentasi,
dan kecelakaan kimia pendukung keputusan. Kecelakaan kimia penyimpanan data
meliputi sumber data, pemantauan dan pengukuran data, hubungan objek, alamat,
data pengguna pribadi. Kecelakaan kimia tampilan informasi meliputi kemungkinan
untuk mengelola benda yang ditetapkan pengguna seperti folder dari lokasi
pemantauan, daftar penyeleksi data. Kecelakaan kimia statistika meliputi
interpolasi nilai pengukuran, perhitungan waktu kecelakaan, jumlah kecelakaan
dan cidera, kerugian ekonomi, dan kerusakan fisik. Kecelakaan kimia presentasi
meliputi kemungkinan untuk mengakses atau menghasilkan dokumen tematik seperti,
peta, diagram dan laporan. Dan tang terakakhir kecelakaan kimia pendukung
keputusan meliputi simulasi atau prediksi, menyediakan pilihan, dan menetapkan
prioritas.
Di
negara Cina, industri kimia dari awal kemunculan telah menjadi kontroversi
karena mempunyai resiko tinggi yang dibebankan pada keselamatan manusia
dan lingkungan. Hal ini dikarenakan
dalam beberapa dekade terakhir, kecelakaan dengan zat berbahaya dan bahan
kimia berbahaya telah menjadi masalah utama di seluruh dunia dan
telah ditangani melalui perjanjian internasional seperti Konvensi
Rotterdam (1998), Konvensi
Stockholm (2001), Pendekatan Strategis UNEP ke International
Chemicals Management (2006), dan direktif Uni Eropa tentang Pendaftaran,
Evaluasi, Otorisasi dan Pembatasan Chemicals (REACH, 2007). Selain itu melalui Perundang-undangan
dan kebijakan nasional, dan sistem
manajemen industri. Dari penelitian
yang dilakukan oleh Guizhen He, Lei Zhang, Yonglong Lu, dan Arthur P.J. Mol, bertujuan
untuk meninjau
dan menilai sumber data yang ada, manajemen
data pada
risiko kimia di Cina dan beberapa negara lain, untuk menganalisis data pada 976 kecelakaan utama bahan kimia berbahaya di Cina selama 40 tahun
terakhir, dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk mengembangkan
manajemen risiko kimia terintegrasi di Cina.
Cina
adalah negara besar yang memproduksi dan menggunakan bahan kimia. Dua dekade terakhir
industri petrokimia telah menjadi salah satu satu industri pilar
perekonomian nasional Cina. Pada
Desember 2009 jumlah total industri petrokimia skala besar dan menengah
di China mencapai 34.600. Kecelakaan
kimia berbahaya secara luas diartikan sebagai
kondisi tidak terkendali dimana terjadi pelepasan
sejumlah bahan
beracun, bahan peledak atau bahan
yang mudah terbakar selama produksi, operasi, penyimpanan,
transportasi, penggunaan dan pembuangan bahan kimia, di mana orang-orang, sifat dan atau lingkungan
terdekat yang terkena dampak serius (keracunan kecelakaan gas beracun
dan kecelakaan eksplosif dalam eksploitasi tambang dikeluarkan). Kecelakaan akibat
bahan kimia yang terjadi diantaranya pada tanggal 3
Juli, adanya racun asam Ting Sungai
di provinsi selatan Fujian karena dengan
kebocoran air limbah, menewaskan hampir dua juta kilogram ikan dan menempatkan
populasi lokal pada risiko berat, pada tanggal 16 Juli, ledakan pipa minyak di Dalian, pada tanggal
28 Juli, ledakan sebuah pabrik plastik di pusat Nanjing, dan pada
tanggal 28 Juli 7000
barel membanjiri Sungai Songhua.
Manajemen
keselamatan kerja adalah praktek sehari-hari untuk industri kimia, bertujuan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
Dalam kasus kecelakaan,
respon terhadap keadaan darurat sangat menentukan konsekuensi dan efek dari
kecelakaan. Pada umumnya tanggapan
kecelakaan yang diberikan tertunda sehingga menyebabkan kecelakaan kimia yang
serius. Meskipun sekarang
sebagian besar industri petro-kimia telah membuat rencana tanggap
darurat, banyak rencana yang tidak
dipraktekkan dilapangan. Bila dikelola dengan
buruk, keselamatan kecelakaan kerja juga dapat memiliki efek pada luar kawasan industri
dan berubah menjadi kecelakaan polusi sekunder. Meningkatnya jumlah
kecelakaan kimia dalam beberapa tahun terakhir telah menempatkan isu
manajemen risiko kimia yang tinggi pada publik China dan kebijakan agenda. Serangkaian hukum,
peraturan, dan standar pada
kecelakaan kimia telah diundangkan dan diimplementasikan, termasuk Kerja Hukum Keselamatan Republik
Rakyat Cina (2002),
Peraturan tentang Pengawasan atas Keselamatan Berbahaya Kimia (2002), dan
National Katalog Bahan Berbahaya (GB12268).
Namun, kecelakaan masih tetap terjadi walaupun sudah diatur
dalam perundang-undangan.
Database kecelakaan
kimia dalam sistem manajemen dan
pelaporan yang terintegrasi
sangat penting untuk dimiliki.
Database kecelakaan kimia bisa digunakan
sebagai dasar bagi kebijakan dan pengambilan keputusan oleh nasional dan regulator
internasional, perusahaan keuangan dan asuransi, industri dan publik. Sebagai contoh, sebuah
fitur utama dari The Relational Information
System for Chemical Accidents Database (RISCAD) data kecelakaan diatur sesuai kronologis
dan terkait dengan informasi tambahan seperti proses kecelakaan,
informasi bahaya zat kimia terkait, dan proses produksi kimia. Hasil
Pencarian dapat
ditampilkan sebagai daftar kecelakaan, termasuk rincian kecelakaan, informasi
tambahan, dan atribut zat terkait. Selain itu, hasil dapat dicari dan ditampilkan sebagai
grafik pada
Web browser
(misalnya, dalam kaitannya dengan waktu atau geografi).
AIS
merupakan salah satu database resmi utama untuk semua jenis pekerjaan kecelakaan keselamatan
di Cina, termasuk kecelakaan keselamatan pertambangan batu bara, logam dan kecelakaan
pertambangan non-logam, industri dan komersial perusahaan kecelakaan,
dan kecelakaan kimia. Tetapi pada kenyataan database mendapatkan data dan
informasi dari sumber
yang berbeda, isi dan bentuk kecelakaan tunggal dapat berbeda dalam setiap
database. Sebagai contoh, ketika kita mencari dengan kata kunci "Gan Su"
di tiga database, maka ditemukan
ditiap database informasi
tentang kecelakaan ledakan besar di
Lanzhou Petrochemical Company, Provinsi Gansu, tetapi informasi yang didapatkan berbeda dari
database ke database.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, data
yang ada pada setiap kecelakaan kimia di dunia terutama di cina kurang lengkap sehingga
kurang mendukung untuk digunakan dalam pembuatan kebijakan dan keputusan yang
efektif.
Oleh: Laily Nurul Afifah
6512040116
Dampak Kecelakaan kapal

Ditulis oleh : Arum Faizatul Umami
Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
|

Blessing dan MT Nagasak Spirit yang
menumpahkan 13000 ton minyak. Kasus seperti itu, terjadi
juga di Korea, dimana kecelakaan di Indonesia tidak seberapa besar jika
dibandingkan dengan kecelakaan di Korea. Kecelakaan terjadi pada tanggal 7 Desember 2007 di pantai barat Republik
Korea antara Kapal Tongkang dan kapal MT Hebei Sprit (MTHS). Pada waktu itu, kapal Tongkang membawa crane yang kemudian
menghantam kapal tanker minyak MT Hebei Sprit
(MTHS) di Laut Kuning lepas pantai barat Republik Korea (sekitar 10 km lepas pantai) pada pukul
07.00 waktu setempat. Dapatkah Anda bayangkan?

Gambar 2. Perairan laut korea tercemar oleh tumpahan minyak
Kecelakaan itu telah dicatat sebagai tumpahan minyak terburuk di Korea. Mengapa? karena begitu besarnya dampak yang ditimbulkan
akibat kejadian itu. Tak lama dari kejadian tersebut, laut terpenuhi oleh
minyak yang tumpah dikarenakan kebocoran pada kapal MTHS. Dampak yang ditimbulkan
akibat kejadian tumpahan minyak mentah menambah parah tingkat konsentrasi
O3 di daerah sekitarnya. Tumpahan diperkirakan mencapai 12.547 ton. Dampak lain dari tumpahan minyak mentah yaitu pencemaran lebih dari 150 km garis pantai daerah pesisir Tae An Gun National Park dan Tae An City. Ternyata, tumpahan minyak juga
berdampak langsung pada manusia. Setelah kecelakaan itu, total sekitar 40.000 orang per hari (termasuk penjaga pantai, tentara, warga, dan relawan) berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan tumpahan tersebut dan beberapa dari mereka dilaporkan mengalami gangguan kesehatan seperti gejala sakit kepala, mual, pusing, muntah dan iritasi pada mata. Begitu banyak
dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut.



Gambar 3. Pembersihan tumpahan minyak Gambar 4. Akibat membersihkan tumpahan
minyak
Setelah
kejadian itu, dilakukanlah investigasi lebih mendalam tentang dampak lebih
lanjut tumpahan minyak untuk beberapa bulan ke depan. Pengevaluasian dampak dari tumpahan kapal tanker minyak pada kualitas udara (khususnya, konsentrasi O3) di
sekitar daerah pesisir. Bagaimanakah
hal itu dilakukan? Ternyata, evaluasi menggunakan pemodelan numeric yang diaplikasikan pada dua situasi ekstrim yang dapat mewakili kondisi atmosfer (1) tumpahan minyak yang nyata (OS) episode (7
Desember 2007: setelah kecelakaan) dan (2) scenario dengan fotokimia (AP) episode aktif selama musim panas 2008 (6 Agustus 2008: simulasi cuaca panas kondisi). Mengapa
demikian? Kondisi
AP disimulasikan untuk langsung menilai dampak reaksi fotokimia terhadap kualitas udara suatu daerah tumpahan minyak dengan asumsi bahwa besarnya sama dengan tumpahan minyak terjadi di musim panas. Pengaruh lingkungan parameter (misalnya,
kecepatan angin, suhu air laut, dan salinitas) bersama dengan informasi jenis minyak yang kemudian diterapkan dalam kimia model transport 3-D. Produksi fotokimia O3 di musim dingin hanya setelah kecelakaan relatif signifikan akibat aktivitas fotokimia yang sangat rendah. Produksi fotokimia O3 simulasi di bawah kondisi cuaca musim panas di perkirakan menjadi signifikan karena terjadi di sekitar daerah pesisir, sehingga dapat mengubah tingkat O3 yang juga tergantung pada kondisi meteorologi.
Pembentukan O3 di lingkungan laut dapat lebih tergantung pada emisi NOx, terlepas dari komposisi VOC dipancarkan. Bagaimanakah jika sebuah tumpahan minyak akibat pelepasan minyak mentah dari kapal tanker, platform lepas pantai, rig pengeboran dan sumur dapat memancarkan kuantitas raksasa VOC ke atmosfer laut? VOC dipancarkan kemudian dibawa kedaerah pesisir terdekat bersama angin darat dan dengan demikian dapat berkontribusi untuk produksi fotokimia
O3 pada daerah sekitar tumpahan.Tingkat penguapan fraksi-fraksi hidrokarbon volatile minyak mentah merupakan estimasi berdasarkan fraksi molar minyak mentah dan perpindahan massa koefisien minyak dari kapal dapat mempengaruhi kualitas udara sekitar, dan itu telah terbukti bahwa udara di sekitar tumpahan lebih panas dari pada daerah
yang
tidak terkena tumpahan minyak dikarenakan penguapan dari minyak mentah tersebut mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar.
Referensi :
Sang Keun Song, dkk.2011. An Oil Spill Accident and its Impact on Ozone Level in the Surrounding
Coastal Region. Atmospheric Environment 45 1312-1322