- Home »
- Safety News »
- Malapetaka “Angsa Hitam”
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Tuesday, May 21, 2013
Malapetaka “Angsa Hitam”
Sesuatu yang jarang terjadi seringkali
Kita abaikan begitu saja, padahal sesuatu yang kecil dan jarang terjadi itu
bisa saja menjadi sebuah resiko yang besar. Itulah yang dimaksud dengan ”Resiko
Tersembunyi di Balik Angsa Hitam”. ”Angsa Hitam” di sini merupakan analogi dari
sesuatu yang jarang terjadi . Karena memang pada kenyataannya, angsa hitam
sangat jarang ditemui, tapi bukan berarti tidak ada. Sama seperti resiko,
sesuatu yang kecil dan jarang terjadi belum tentu tidak ada resikonya . Sehingga
hal tersebut dijadikan sebagai sebuah studi dan teori resiko. Teori resiko ini
dipopulerkan oleh Nassim Nicholas taleb
tahun 2007 dalam bukunya The Black Swan.
Tujuan dalam resiko ini adalah untuk memberikan konstribusi guna klarifikasi
masalah dalam rangka untuk memperkuat fondasi makna dan karakterisasi resiko,
dan dengan cara ini memberikan dasar untuk manajemen resiko yang lebih baik.
Kemudian , dalam
penelitian yang dibuat oleh Terje Aven tahun 2012-2013 disimpulkan bahwa konsep
Black Swan harus dikaitkan dengan peristiwa ekstrim . Identifikasinya ada 4
macam , yaitu :
1. suatu kejadian langka yang memang
diharapkan
2. peristiwa ekstrim dengan probabilitas
rendah
3. suatu peristiwa mengejutkan dengan
probabilitas besar
4. suatu kejadian yang sama sekali belum
diketahui dan teridentifikasi
Sesuatu yang tidak pasti harus lebih diwaspadai. Karena sebagai antisipasi
terhadap sebuah resiko seperti yang telah dijelaskan sebelumnya . suatu
kejadian langka yang diharapkan biasanya terjadi dalam waktu yang sangat lama.
Yang dibahas dalam studi resiko ini adalah bagaimana kita menganalisa suatu
kejadian besar kemudian kita kaitkan dengan ”Angsa Hitam”. Misalnya saja
apabila terjadi sebuah tsunami atau sebuah bom besar besaran , kita harus
menganalisanya kejadian – kejadian tersebut termasuk dalam angsa hitam yang
mana ? apakah suatu kejadian langka yang diharapkan atau kriteria yang lain? .
Kemudian kita perlu kaji lagi mengenai probabilitasnya untuk terulang kembali
besar atau kecil , dengan emperhitungkan probabilitasnya maka kita dapat
mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak berdampak terlalu besar atau dengan
kata lain kita bisa meminimalkan resikonya.
Jadi , sesuatu yang dikatakan sebagai angsa hitam
sangat perlu diperhatikan walaupun kenyatannya jarang terlihat atau bahkan
tidak terlihat sama sekali. Metode yang digunakan dalam penelitian mengenai
angsa hitam oleh Terje Aven ini adalah melalui pengumpulan data kemudian dibuat
sebuah statistik dan hasilnya adalah sebagian besar peristiwa ekstrim yang
terjadi adalah merupakan angsa hitam
atau sesuatu yang sebenarnya ada tanda – tandanya sejak awal namun tidak
terlihat dan tiba – tiba muncul sebagai peristiwa ekstrim.
Oleh karena itu , angsa hitam tidak boleh
diabaikan , dan harus dianalisa . hal ini berkaitan dengan suatu sistem
keamanan bila kita melakukan identifikasi bahaya , maka kita harus
memperhatikan hal – hal kecil karena bisa saja sesuatu yang kecil tersebut
berdampak besar . kemudian studi tentang resiko ini juga bisa diterapkan
setelah suatu kecelakaan terjadi . apabila terjadi suatu kecelakaan , kemudian
kita harus menganalisa penyebab kecelakaan tersebut dan menganalisa probabilitas
kecelakaan itu bisa terjadi lagi atau tidak , jika iya maka dalam jangka waktu
berapa lama ???
Dea Natania
Dea Natania