- Home »
- Occupational Disease »
- Waspadai Bahan Beracun Di Sekitar Kita!!!
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Monday, June 17, 2013
Sejalan dengan bertumbuhnya sektor
industri dan sektor pertanian skala besar selama abad terakhir ini maka bahan
kimia beracun sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Kita hanya
menyadari bahwa saat menggunakan bahan kimia di lingkungan kerja dan di
keseharian, kita dapat melihat dan mencium bau polusi yang ditimbulkan bahan
kimia tersebut. Misalnya saja di area pabrik-pabrik, kilang pengolahan minyak,
maupun kendaraan bermotor pun mengeluarkan asap dan gas yang membuat orang
batuk dan tersedak. Meski demikian, ada kalanya tanda polusi tidak dapat kita
lihat atau kita cium. Beberapa bahan kimia dapat berpindah jauh dari tempat di
mana bahan kimia itu digunakan. Bahan berbahaya dan beracun (dikenal juga
dengan B3 atau bahan berbahaya dan beracun) tersebut berpindah melalui udara,
tanah dan air, di dalam makanan yang kita makan, dan di dalam tubuh manusia,
binatang, dan ikan.
Racun adalah suatu zat yang bekerja
pada tubuh secara chemist dan
fisiologi yang dalam dosis toksik tertentu selalu menyebabkan gangguan fungsi
tubuh, yang dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian. Bahan toksik merupakan
bahan yang yang dapat menyebabkan efek serius, akut maupun kronik, bahkan
kematian apabila dihirup, ditelan, atau terserap melalui kulit karena racunnya
bereaksi dengan komponen selular tubuh sehingga fungsi metabolisme terganggu
dan menimbulkan efek-efek tertentu. Para ilmuwan kemudian mempelajari dampak
bahan tersebut yang dimungkinkan mempunyai efek yang mematikan secara mendadak
(akut) ataupun menahun (kronis) pada makhluk hidup.
Namun, bahan beracun juga
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan sifatnya, antara lain:
·
Logam
(Pb, Hg, Cr, Cd, As, P)
·
Bahan
Pelarut (Bensin, minyak tanah, kloroform)
·
Karsinogenik
(Benzena, Asbes, Cr, Vinil Klorida
·
Gas
Beracun (N2, Argon, He, CO2, HCN, H2S, CO,
Nitrogen Oksida)
·
Pestisida
(Organoklorin, dan Organofosfat)
Gambar 2. Ilustrasi yang menunjukkan jenis-jenis
bahan-bahan kimia beracun dan bahaya nya bagi tubuh manusia
Beberapa
organ tubuh dipengaruhi akibat pemaparan oleh bahan beracun. Berikut istilah
efek dari bahan beracun pada organ tubuh:
- Hepatotoksin: Substansi toksik dapat menyebabkan efek ke hati, yang disebut sebagai hepatotoksik. Hati adalah organ utama untuk metabolisme, detoksifikasi dan eliminasi beberapa substansi toksik begitu absorbsi terjadi. Oleh karena itu jelas, bahwa beberapa substansi adalah hepatotoksik. Beberapa contoh adalah: khloroform, etilen dibromida dan vinil khlorida.
- Nephrotoksin: Substansi-substansi ini menyebabkan efek pada hati, contohnya kadmium, merkuri, toluen dan parakuat.
- Neurotoksin: Menyebabkan efek ke sistem saraf pusat dan perifer , misalnya: timbale dan pestisida.
- Haematoksin: Benzene and arsen menyebabkan efek pada sel darah dan sum-sum tulang.
- Immunotoksin: Berefek pada sistem imunitas.
- Pulmonotoksin: Menyebabkan efek pada paru-paru, contohnya: debu silica dan serat asbestos.
Berikut
merupakan respon yang dihasilkan akibat dari pemaparan, absorpsi, distribusi,
akumulasi substansi bahan beracun pada tubuh adalah:
- Kanker atau Tumor yang tidak terkendali dapat menyebar ke organ lain di tubuh. Substansi toksik yang menyebabkan efek ini disebut karsinogenik, misal: asbestos dan coal tar pitch volatiles.
- Cacat lahir: Substansi yang menyebabkan abnormalitas pada perkembangan fetus disebut teratogen, seperti thalidomide.
- Mutasi: Perubahan materi genetis pada sel
- Iritasi yaitu perusakan jaringan oleh suatu substansi dan normalnya akan terkembalikan.
- Asphyksiant: Yaitu substansi yang mengganggu oksigenasi jaringan.
- Simple asphyxiants adalah substansi gas, yang melarutkan atau mengambil tempat oksigen atmosferik menjadi di bawah level yang dibutuhkan untuk memberlanjutkan respirasi jaringan. Jika level menjadi sangat rendah maka bisa menyebabkan kematian. Contoh: karbon dioksida dan nitrogen.
- Chemical asphyxiants mencegah pengambilan oksigen oleh darah, atau mengganggu transportasi oksigen dari paru-paru ke jaringan, atau mencegah oksigenasi normal jaringan. Contoh: karbon monokside and hidrogen sianida.
Penggunaan
substansi toksik di tempat kerja tidak secara langsung menghasilkan efek
kesehatan yang negatif terhadap pekerja yang terpapar, karena tergantung dari
karakteristik bahaya dan tingkat resiko substansi (zat kimia) tersebut. Dimana
bahaya dinyatakan sebagai bahan yang berisiko dan menyebabkan kerusakan/luka/penyakit karena
penggunaannya.
Beberapa
faktor seperti rute pemasukan ke dalam tubuh, durasi paparan, dosis, status
fisik substansi, usia, jenis kelamin dan status fisik pekerja, semuanya dapat
mempengaruhi tingkat resiko dari suatu bahaya. Dengan penanganan yang tepat,
bahan toksik tinggi dapat digunakan secara aman. Sebaliknya, bahan kimia kurang
toksik dapat ekstrim berbahaya jika ditangani tidak tepat.
Kecelakaan
karena bahan beracun dapat terjadi secara cepat dan sering terjadi. Kunci untuk
mencegah kecelakaan ini adalah dengan pengetahuan dan kesadaran. Begitu bahaya
diketahui, maka resiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan dengan
menggunakan praktik kerja yang aman sesuai prosedur dan taat menggunakan APD
untuk meminimalkan dampak kecelakaan yang disebabkan oleh bahan kimia yang
beracun.
Referensi:
- Harrington, JM dan FS. Gill. 1995. Buku Saku Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Indonesia
- IDKI. 1993. Kesehatan dan Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: Jakarta Press
- Lestari, Fatma. 2003. Bahaya Kimia; Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran Indonesia
DOleh: Marsha S. (Kelompok 3)
The best price of titanium coins & slot machines at the best price
ReplyDeleteLooking titanium earring posts for the best price for hypoallergenic titanium earrings titanium coins & slot machines at titanium trim the titanium damascus knives best price? We are at the top of the list with an titanium trim hair cutter expert price.