- Home »
- Safety Journals »
- 2.5 Detik Pemadaman Api
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Monday, June 17, 2013
S
|
aat ini,
pemadaman api dapat dilakukan dengan berbagai cara atau system. Salah satu
pemadaman api biasa dilakukan dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan atau
yang biasa lebih dikenal dengan sebutan APAR. APAR sendiri memiliki berbagai
macam media pemadam yang telah dikembangkan guna untuk keefektifan dan
keefisiensian dalam pemadaman api pada waktu dini. Kini media pemadam api dapat
digolongkan menjadi air, busa, gas, dan dry powder. Saat ini peneliti dari University
of Science and Technology of China telah mengembangkan media pemadam dry powder
untuk meningkatkan kinerja pencegah kebakaran.
Partikel pemadam api jenis baru dengan struktur inti-shell, dimana
zeolite dikemas dalam shell partikel sodium bikarbonat(NaHCO3)berukuran nano. Dalam
sebuah tes laboratorium menunjukkan bahwa partikel ini memiliki hasil yang
lebih baik dibandingkan partikel sodium bikarbonat konvensional.
Dewasa ini, pemadaman api
menggunakan dry powder banyak menyedot perhatian dan minat dalam pemadaman api.
Bagaimana tidak? Dry powder memiliki banyak kelebihan dalam pemadaman api. Dry
powder dapat merusak reaksi kimia pada api, dry powder juga dapat berfungsi
sebagai penyelimut. Dry powder dapat membuat penghalang agar O2 yang ada di
lingkungan tidak dapat ikut bereaksi terhadap api karena api yang terselimuti
oleh partikel dry powder. Kelebihan lain dari dry powder yaitu merupakan media
pemadam api yang aman bagi makhluk hidup di sekitarnya karena media ini
bersifat non toxic. Selain bersifat non-toxic dry chemical juga memiliki kegunaan yang luas.
Dry powder dapat digunakan pada kebakaran tipe A, B, dan C. Kebakaran tipe A
yaitu kebakaran yang dikarenakan benda padat kecuali logam (kayu, kertas,
plastic, dll). Kebakaran tipe B yaitu kebakaran yang dikarenakan zat cair
(minyak, bensin, solar, dll). Kebakaran tipe C yaitu kebakaran yang dikarenakan
peralatan listrik (computer, mesin fotocopy, dll). Selain itu media ini dapat
menahan radiasi panas dengan kabut partikelnya. Media ini juga sangat efektif
untuk area kebakaran yang tidak terjangkau oleh air. Dry powder dapat
dimasukkan ke dalam APAR, dibawa dan digunakan sebagai pengganti air.
Umumnya media pemadam dry powder yang berupa sodium bikarbonat memiliki
ukuran partikel yang cukup besar yaitu (10–75m), sehingga memiliki luas permukaan
yang kecil dan waktu yang singkat terhadap api. Untuk itu peneliti dari University
of Science and Technology of China memperkecil ukuran hingga partikel berukuran
nano. Ternyata efisiensi media dalam pemadaman naik secara signifikan. Sayangnya karena ukuran yang s angat kecil membuat NaHCO3 tersebut lebih
mudah untuk menggumpal. Untuk menanganinya maka NaHCO3 dibungkus dalam media
lain yaitu zeolite. Zeolite adalah kristal, mikro
(alumino) silikat yang telah banyak digunakan dalam berbagai bidang karena struktur
mereka yang unik, luas permukaan yang besar, kapasitas adsorpsi yang baik dan
kepadatan yang rendah. Dengan penggabungan dua komponen ini maka permasalahan
yang sebelumnya dapat teratasi dan dengan percobaan yang telah dilakukan telah dilakukan
didapatkan hasil yang memuaskan dari pemadaman api oleh /zeolite
jika dibandingkan media dry powder lainnya. Hasil tersebut adalah sebagai
berikut :
Samples
|
Komposisi
|
Ukuran
Partikel (m)
|
Surface
Area (/g)
|
Ukuran
pori-pori rata- rata ()
|
Waktu
()
|
Jumlah
media terpakai
()
|
A
|
zeolite
|
0.8
– 1.0
|
42.3
|
12.8
|
2.5
|
19.5
|
B
|
BC Powder
|
2.0 – 4.0
|
11.8
|
36.9
|
4.6
|
34.4
|
C
|
|
4.0
– 8.0
|
3.5
|
—
|
7.2
|
49.9
|
D
|
Zeolite 13X
|
0.8 – 1.0
|
266.3
|
2.58
|
—
|
—
|
E
|
/zeolite
|
0.8
– 1.0
|
40.1
|
10.6
|
2.8
|
22.1
|
Ternyata terbukti /zeolite
memiliki kemampuan yang menjanjikan untuk memadamkan api dibandingkan dengan
media pemadam dry powder lainnya. Media ini ternyata lebih baik dalam menangkap
api radikal dan memadamkannya. Kalau sudah begini tentu pemadaman api juga akan
lebih mudah bukan.
Bagas Kencana Yulindra
6511040080
K3-4C