Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Showing posts with label Occupational Disease. Show all posts

PAK Apa Saja Yang Disebabkan Karena Faktor Biologi?

Wednesday, June 19, 2013
Posted by Safety Engineering - PPNS - ITS

Banyak pekerja menyepelekan dampak dari PAK yang disebabkan oleh faktor Biologi. Kebanyakan dari mereka mengira kondisi lingkungan kerja tidak berpengaruh besar terhadap kesehatan mereka. Sedangkan pada kenyataannya kebersihan lingkungan sekitar perlu diperhatikan agar kita dapat waspada mengenai penyebaran bakteri, virus, kuman, dll. Adapun penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor biologi adalah :
·         Demam Thypoid
`           Demam thypoid merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Thypi yang masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh (sistemik). Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening usus dan kemudian masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penyebaran kuman dalam darah.
Penyakit Demam Thypoid bisa juga karena bakteri yang disebarkan melalui tinja, muntahan, urin, kemudian terbawa oleh Lalat melalui perantara kaki-kakinya dari kakus ke dapur yang akan mengkontaminasi makanan atau minuman, sayur-sayuran, atau pun buah-buahan segar.

·         Pneumokoniosis
Pneumokoniosis  disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut  (Silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) Gejala penyakit ini berupa sakit paru paru, namun berbeda dengan penyakit TBC paru.

·         Penyakit hepatitis
Penyakit hepatitis merupakan suatu penyakit  peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh virus. Pada umumnya penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis. Pada hepatitis akut prosesnya berlangsung kurang dari 6 bulan. Sedangkan  pada hepatitis kronis prosesnya lebih dari 6 bulan.Penyakit hepatitis dapat terjadi karena adanya virus utama dari kelima virus penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatiti C, virus hepatitis D, dan virus hepatitis E, D.

·         Penyakit Antrhax
Anthrax adalah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut. Penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthacis. Pada manusia penyakit anthrax akan menimbulkan semacam bisul berwarna hitam kemerahan. Apabila pecah akan menimbulkan luka dan meninggalkan cacat.

·         Penyakit histoplasmosis
Histoplasmosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gejala yang menyerupai gejala pilek, seperti demam, menggigil dan batuk yang disebabkan oleh infeksi jamur Histoplasma capsulatum pada paru-paru. Histoplasmosis dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

·         Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Hampir semua pekerjaan memiliki resiko tinggi terutama terinfeksi berbagai macam penyakit akibat lingkungan yang kotor dan berpotensi menimbulkan bahaya. Maka dari itu tiap pekerja harus mengetahui bahaya-bahaya penyakit akibat kerja faktor Biologi.


Oleh: Kelompok 2

Kenali Gejala Awal Gangguan Psikologis Anda!

Posted by Safety Engineering - PPNS - ITS

Banyak pekerja menyepelekan dampak dari Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang disebabkan oleh faktor psikologi. Kebanyakan dari mereka mengira kondisi lingkungan kerja tidak berpengaruh besar terhadap kesehatan maupun kondisi kejiwaan mereka. Disaat kita berhadapan dengan situasi kerja yang monoton dan konflik internal secara tidak langsung kondisi kejiwaan kita akan terguncang karena emosi yang tidak stabil. Apabila kita tidak dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dan cenderung memendamnya sendiri, maka akan timbul gangguan pada organ tertentu dalam tubuh kita. Hal ini dikarenakan menumpuknya beban pikiran yang berakibat pada kondisi kejiwaan yang tidak stabil yang kemudian berpengaruh pula pada kesehatan. PAK karena faktor psikologi inilah yang lebih berbahaya dibanding faktor lain, bahkan dapat menyebabkan komplikasi akut. Adapun contoh PAK akibat Faktor psikologi antara lain insomnia, psikosomatris, dan somatris disease. Adapun gejala-gejala yang terdapat pada penyakit tersebut antara lain :
1.      Gejala Insomnia
Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Awal proses tidur pada pasien insomnia mengacu pada latensi yang berkepanjangan dari waktu akan tidur sampai tertidur. Dalam Insomnia psiko-fisiologis, pasien mungkin mengeluh perasaan cemas, tegang, khawatir, atau mengingat secara terus-menerus masalah-masalah di masa lalu atau di masa depan karena mereka berbaring di tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur. Pada insomnia akut, dimungkinkan ada suatu peristiwa yang memicu, seperti kematian atau penyakit yang menyerang orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola ini dapat menjadi tetap dari waktu ke waktu, dan penderita dapat mengalami insomnia, berulang terus-menerus. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam mencoba untuk tidur, tidur menjadi lebih sulit diperoleh. Menonton jam saat setiap menit dan jam berlalu hanya meningkatkan perasaan terdesak dan usaha untuk tertidur. Tempat tidur akhirnya dapat dipandang sebagai medan perang, dan tidur lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang asing.

2.      Psikosomatris
      Apakah anda merasa hidup anda tidak nyaman? Khawatir dan perasaan resah senantiasa hadir di setiap helaan nafas. Bisa jadi anda mengalami psikosomatis. Dalam dunia kedokteran, psikosomatis dikenal juga sebagai gangguan jiwa ringan. Secara umum definisi psikosomatis yaitu kondisi dimana terganggunya psikologi seseorang sehingga menjadikannya sakit secarafisik.
Jadi anggapan bahwa segala penyakit yang menyerang kesehatan disebabkan oleh virus, bakteri, polusi, jamur dan lain sebagainya tidak sepenuhnya benar. Bagi seseorang yang mengalami psikosomatis, orang akan terserang penyakit fisik hanya karena beban psikis yang sangat berat ditanggungnya.
Orang yang menderita psikosomatis memiliki gejala berupa penyakit fisik. Diantaranya berupa sesak nafas, tubuh gemetar, lemas, mual, muntah, jantung berdebar, sakit perut, hingga sakit kepala. Rasa sakit pada bagian tubuh yang berulang-ulang, sementara ketika dilakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang (laboratorium, radiologi, dll) tidak ditemukan adanya kelainan.

Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis seperti stress berkepanjangan, depressi, pikiran negatif, emosi, kekecewaan, kecemasan yang menyebabkan munculnya ganguan fisik berupa penyakit, seperti gangguan sistim kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, saluran urogenital, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut  muncul dalam frekuensi yang  berulang-ulang dan berlangsung lama.

3.      Somatis disease
Gangguan somatis merupakan gangguan somatoform spesifik yang ditandai oleh banyak keluhan fisik. Hal ini menyebabkan disabilitas individu di masyarakat dan keluarga. Gangguan somatis disebabkan oleh tekanan psikis, depresi, emosi labil, dan anxietas. Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan psikoterapi dan terapi psikofarmakologis untuk mengembalikan kondisi kejiwaan mereka.

                        Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, waspadai gejala awal sebelum kondisi mental terganggu dan produktivitas pun menurun.



Kelompok 2

Mengenali PAK dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Posted by Safety Engineering - PPNS - ITS

Kali ini kita membahas tentang PAK dan faktor-faktor penyebabnya. PAK, apa sih PAK itu? Sudah sering kita dengar istilah PAK. PAK adalah singkatan dari Penyakit Akibat Kerja. PAK merupakan penyakit yang penyebabnya adalah karena pekerjaan, alat dan bahan yang digunakan dalam bekerja, proses pekerjaan dan juga lingkungan kerja. Ada 4 kategori PAK menurut WHO, antara lain :
1.      Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya, contohnya Bronkhitis khronis.
2.      Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, contohnya Pneumoconiosis. Pneumoconiosis juga dikenal sebagai penyakit paru-paru hitam, penyakit kronis adalah umum pada para penambang batubara dan disebabkan oleh bernapas dalam debu batu bara.
3.      Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, contohnya asma.
4.      Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, contohnya Karsinoma Bronkhogenik atau disebut juga kanker paru.

Faktor-faktor yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung dengan bahan yang digunakan pada saat proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga tidak mungkin disebutkan satu per satu. Namun pada umumnya faktor yang menyebabkan penyakit akibat kerja dapat dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu :

1.      Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan lampu yang kurang baik.
2.      Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
3.      Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur
4.      Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
5.      Golongan psikososial : lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.

Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja masih merupakan masalah di Indonesia. Diperlukan minat dan pengetahuan yang khusus untuk dapat menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja. Untuk mengatasi masalah tersebut, selain perlu ditingkatkan pendidikan bagi dokter dalam bidang kedokteran kerja, juga perlu dikembangkan suatu sistem rujukan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dikembangkannya klinik-klinik Kedokteran Kerja di Indonesia dapat membantu permasalahan yang dihadapi.


 (Kelompok 2)