Showing posts with label Occupational Disease. Show all posts
PAK Apa Saja Yang Disebabkan Karena Faktor Biologi?
Banyak
pekerja menyepelekan dampak dari PAK yang disebabkan oleh faktor Biologi.
Kebanyakan dari mereka mengira kondisi lingkungan kerja tidak berpengaruh besar
terhadap kesehatan mereka. Sedangkan pada kenyataannya kebersihan lingkungan
sekitar perlu diperhatikan agar kita dapat waspada mengenai penyebaran bakteri,
virus, kuman, dll. Adapun penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor
biologi adalah :
·
Demam
Thypoid
` Demam
thypoid merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella Thypi yang masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh
tubuh (sistemik). Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening
usus dan kemudian masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penyebaran kuman
dalam darah.
Penyakit
Demam Thypoid bisa juga karena bakteri yang disebarkan melalui tinja, muntahan,
urin, kemudian terbawa oleh Lalat melalui perantara kaki-kakinya dari kakus ke
dapur yang akan mengkontaminasi makanan atau minuman, sayur-sayuran, atau pun
buah-buahan segar.
·
Pneumokoniosis
Pneumokoniosis
disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut (Silikosis,
antrakosilikosis, asbestosis) Gejala penyakit ini berupa sakit paru paru, namun
berbeda dengan penyakit TBC paru.
·
Penyakit
hepatitis
Penyakit
hepatitis merupakan suatu penyakit
peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh virus. Pada umumnya
penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu hepatitis akut dan hepatitis
kronis. Pada hepatitis akut prosesnya berlangsung kurang dari 6 bulan.
Sedangkan pada hepatitis kronis
prosesnya lebih dari 6 bulan.Penyakit hepatitis dapat terjadi karena adanya
virus utama dari kelima virus penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A,
virus hepatitis B, virus hepatiti C, virus hepatitis D, dan virus hepatitis E,
D.
·
Penyakit
Antrhax
Anthrax
adalah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut.
Penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthacis. Pada manusia penyakit anthrax
akan menimbulkan semacam bisul berwarna hitam kemerahan. Apabila pecah akan
menimbulkan luka dan meninggalkan cacat.
·
Penyakit
histoplasmosis
Histoplasmosis
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gejala yang menyerupai gejala pilek,
seperti demam, menggigil dan batuk yang disebabkan oleh infeksi jamur
Histoplasma capsulatum pada paru-paru. Histoplasmosis dapat menyebabkan
pembengkakan kelenjar getah bening.
·
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa
medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
Hampir semua pekerjaan memiliki resiko tinggi
terutama terinfeksi berbagai macam penyakit akibat lingkungan yang kotor dan
berpotensi menimbulkan bahaya. Maka dari itu tiap pekerja harus mengetahui
bahaya-bahaya penyakit akibat kerja faktor Biologi.
Oleh: Kelompok 2
Kenali Gejala Awal Gangguan Psikologis Anda!
Banyak
pekerja menyepelekan dampak dari Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang disebabkan
oleh faktor psikologi. Kebanyakan dari mereka mengira kondisi lingkungan kerja
tidak berpengaruh besar terhadap kesehatan maupun kondisi kejiwaan mereka.
Disaat kita berhadapan dengan situasi kerja yang monoton dan konflik internal
secara tidak langsung kondisi kejiwaan kita akan terguncang karena emosi yang
tidak stabil. Apabila kita tidak dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan
tersebut dan cenderung memendamnya sendiri, maka akan timbul gangguan pada
organ tertentu dalam tubuh kita. Hal ini dikarenakan menumpuknya beban pikiran
yang berakibat pada kondisi kejiwaan yang tidak stabil yang kemudian
berpengaruh pula pada kesehatan. PAK karena faktor psikologi inilah yang lebih
berbahaya dibanding faktor lain, bahkan dapat menyebabkan komplikasi akut.
Adapun contoh PAK akibat Faktor psikologi antara lain insomnia, psikosomatris,
dan somatris disease. Adapun gejala-gejala yang terdapat pada penyakit tersebut
antara lain :
1.
Gejala
Insomnia
Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di
malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Awal proses tidur pada
pasien insomnia mengacu pada latensi yang berkepanjangan dari waktu akan tidur
sampai tertidur. Dalam Insomnia psiko-fisiologis, pasien mungkin mengeluh
perasaan cemas, tegang, khawatir, atau mengingat secara terus-menerus
masalah-masalah di masa lalu atau di masa depan karena mereka berbaring di
tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur. Pada insomnia akut, dimungkinkan ada
suatu peristiwa yang memicu, seperti kematian atau penyakit yang menyerang
orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola
ini dapat menjadi tetap dari waktu ke waktu, dan penderita dapat mengalami
insomnia, berulang terus-menerus. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam mencoba
untuk tidur, tidur menjadi lebih sulit diperoleh. Menonton jam saat setiap
menit dan jam berlalu hanya meningkatkan perasaan terdesak dan usaha untuk
tertidur. Tempat tidur akhirnya dapat dipandang sebagai medan perang, dan tidur
lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang asing.
2.
Psikosomatris
Apakah
anda merasa hidup anda tidak nyaman? Khawatir dan perasaan resah senantiasa
hadir di setiap helaan nafas. Bisa jadi anda mengalami psikosomatis. Dalam dunia kedokteran,
psikosomatis dikenal juga sebagai gangguan jiwa ringan. Secara umum definisi
psikosomatis yaitu kondisi dimana terganggunya psikologi seseorang sehingga
menjadikannya sakit secarafisik.
Jadi anggapan bahwa segala penyakit yang menyerang kesehatan disebabkan oleh virus, bakteri, polusi, jamur dan lain sebagainya tidak sepenuhnya benar. Bagi seseorang yang mengalami psikosomatis, orang akan terserang penyakit fisik hanya karena beban psikis yang sangat berat ditanggungnya.
Jadi anggapan bahwa segala penyakit yang menyerang kesehatan disebabkan oleh virus, bakteri, polusi, jamur dan lain sebagainya tidak sepenuhnya benar. Bagi seseorang yang mengalami psikosomatis, orang akan terserang penyakit fisik hanya karena beban psikis yang sangat berat ditanggungnya.
Orang yang menderita psikosomatis memiliki
gejala berupa penyakit fisik. Diantaranya berupa sesak nafas, tubuh gemetar,
lemas, mual, muntah, jantung berdebar, sakit perut, hingga sakit kepala. Rasa sakit pada bagian tubuh yang berulang-ulang, sementara ketika
dilakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang (laboratorium, radiologi, dll)
tidak ditemukan adanya kelainan.
Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis seperti stress
berkepanjangan, depressi, pikiran negatif, emosi, kekecewaan, kecemasan yang
menyebabkan munculnya ganguan fisik berupa penyakit, seperti gangguan sistim
kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, saluran
urogenital, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut muncul dalam frekuensi
yang berulang-ulang dan berlangsung lama.
3.
Somatis
disease
Gangguan somatis merupakan gangguan somatoform
spesifik yang ditandai oleh banyak keluhan fisik. Hal ini menyebabkan
disabilitas individu di masyarakat dan keluarga. Gangguan somatis disebabkan
oleh tekanan psikis, depresi, emosi labil, dan anxietas. Untuk mencegah
penyakit ini dapat dilakukan psikoterapi dan terapi psikofarmakologis untuk
mengembalikan kondisi kejiwaan mereka.
Mencegah jauh lebih baik
daripada mengobati, waspadai gejala awal sebelum kondisi mental terganggu dan
produktivitas pun menurun.
Kelompok 2
Mengenali PAK dan Faktor-Faktor Penyebabnya
Kali
ini kita membahas tentang PAK dan faktor-faktor
penyebabnya. PAK, apa sih PAK itu? Sudah sering kita dengar istilah PAK. PAK
adalah singkatan dari Penyakit Akibat Kerja. PAK merupakan penyakit yang penyebabnya adalah karena pekerjaan,
alat dan bahan yang digunakan dalam bekerja, proses pekerjaan dan juga
lingkungan kerja. Ada 4 kategori PAK menurut WHO, antara lain :
1.
Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu
penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya, contohnya
Bronkhitis khronis.
2.
Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan,
contohnya Pneumoconiosis. Pneumoconiosis juga dikenal sebagai penyakit paru-paru hitam,
penyakit kronis adalah umum pada para penambang batubara dan disebabkan oleh bernapas
dalam debu batu bara.
3.
Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu
kondisi yang sudah ada sebelumnya, contohnya asma.
4.
Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah
pekerjaan, contohnya Karsinoma Bronkhogenik atau disebut juga kanker paru.
Faktor-faktor yang
menyebabkan Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung dengan bahan yang
digunakan pada saat proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga
tidak mungkin disebutkan satu per satu. Namun pada umumnya faktor yang menyebabkan penyakit akibat kerja
dapat dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu :
1.
Golongan fisik : suara (bising),
radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan
lampu yang kurang baik.
2.
Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan
dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat
berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
3.
Golongan biologis : bakteri, virus atau
jamur
4.
Golongan fisiologis : biasanya
disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
5.
Golongan psikososial : lingkungan kerja yang
mengakibatkan stress.
Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja masih
merupakan masalah di Indonesia. Diperlukan minat dan pengetahuan yang khusus
untuk dapat menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja. Untuk mengatasi masalah
tersebut, selain perlu ditingkatkan pendidikan bagi
dokter dalam bidang kedokteran kerja, juga perlu dikembangkan suatu sistem
rujukan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dikembangkannya klinik-klinik
Kedokteran Kerja di Indonesia dapat membantu permasalahan yang dihadapi.
(Kelompok 2)