Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Safety Engineering - PPNS - ITS On Monday, June 17, 2013

Oleh Muhammad Taufiq Hidayat, 6511040083

Sinar-X adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Dengan kata lain sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Pada sistem pencitraan sinar-X diperlukan tegangan tinggi, dengan tujuan agar dapat dihasilkan berkas sinar-X. Untuk itu rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa sehingga tegangan tingginya dapat diatur dengan rentang yang besar yaitu antara 30 Kv sampai 100 kV. Jika kVnya rendah maka sinar- X memiliki gelombang yang panjang sehingga akan mudah diserap oleh atom dari targed (anoda), kemudian disebut sebagai soft x-ray.
Bahaya yang ditimbulkan akibat radiasi sinar X adalah mutasi. Mutasi adalah adanya perubahan fenotipe yang mendadak yang terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosom.
Bahaya sinar X bukan hanya bahaya mutasi saja, tingginya tegangan yang diperlukan untuk rangkaian listrik sinar X dapat mengakibatkan bahaya kebakaran jika peralatan listrik tidak dijaga dengan baik. Jika kebakaran terjadi mungkin dapat merusak peralatan peralatan sinar X dan menyebabkan radiasi sinar X menyebar ke suatu lungkungan, sehingga menyebabkan bahaya bagi lingkungan sekitar. Untuk itu diperlukan detektor yang dapat mengidentifikasi adanya radiasi sinar X pada lingkungan.
Detektor semikonduktor silicon dan germanium umumnya telah digunakan pada banyak banyak industri-industri ilmiah sebagai detektor dengna resolusi yang tinggi. Mikro kalorimeter seperti transition edge sensor (TES) telah digunakan untuk mengetahui resolusi energi yang sangat besar untuk radiasi sinar X dan radiasi yang lain. Sejauh ini efisiensi deteksi dan ukuran dari mikro kalorimeter biasanya cukup kecil dibandingkan dengan semikonduktor detektor.
Salah satu aplikasi yang potensial untuk Superconducting Series-junction Detectors adalah menganalisa matrial seperti analisa fluoresensi dari sinar X, yang biasanya membutuhkan tidak hanya resolusi energy yang tinggi tetapi juga efisiensi deteksi yang tinggi dan kemampuan penghitungan yang sangat tinggi.
Setelah dilakukan pengujian, dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari “Superconducting Series-junction Detectors” adalah untuk mewujudkan detektor yang sangat praktis, misalnya, resolusi energi yang lebih baik dari 20 eV pada 5,9 keV, luas efektif lebih besar dari 10 mm2, countrate lebih tinggi dari 20 kcps, penyerapan efisiensi lebih besar dari 90% selama 10 - keV sinar-X, dan rasio puncak ke latar belakang yang lebih besar dari 20.000 untuk 5,9 keV sinar-X pada waktu yang sama.
Kekurangan dari “Superconducting Series-junction Detectors” adalah tinggi posisi detektor mempengaruhi sinyal yang dihasilkan, yaitu, sinyal yang dihasilkan  tergantung pada posisi dimana radiasi terjadi terhadap detektor. Ketergantungan terhadap Posisi merupakan konsekuensi dari karakteristik non-termal detektor. Sebuah detektor terdiri dari empat independen operasi pada series-junction, dan informasi posisi berasal dari ketinggian sinyal dari series-junction. Menggunakan resolusi posisi, pertama ukur ketergantungan posisi, dan selanjutnya ketergantungan posisi harus diperbaiki untuk setiap radiasi.


Refrensi:
Dewi, Evi komala, 2012, Radiasi Sinar X. (http://ueu201232177.student.esaunggul.ac.id/2012/12/24/radiasi-sinar-x/, diakses pada 7 Mei 2013 pukul 8.17)

·         Kurado, M., Kirk, C. Eugenie., Shiki, Shigemoto., Sato, Hiromi., Mishima, Kenji., Otani, Chiko., Taniguchi, Kazuo. 2010. Detection of X-rays using superconducting series-junction detectors. Nuclear Instruments and Methods in Pysics Research A. 621. 431-436.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments