- Home »
- Safety Journals »
- Karakteristik Pengukuran Semprotan dari Sprinkler Kebakaran
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Monday, June 17, 2013
Oleh :
Gangga Rafshandi/6511040091/K34C
Pola semprotan dari
sprinkle kebakaran dapat dikarakterisasi melalui pengukuran eksperimental di
bidang yang dekat maupun jauh dari sprinkler. Terdapat juga system yang berbasis laser digunakan untuk mengukur
ukuran tetesan, kecepatan dan kepadatan dari semprotan sprinkle tersebut.
Sebuah tekanan tabung pengumpulan air dan wadah disediakan satu set terpisah untuk
pengukuran fluks dari volume airnya. Dengan skala besar dibangun untuk
memindahkan optik dari laser dan tabung pengumpulan air dan container ke lokasi
pengukuran yang di tunjuk. Semprotan sprinkler dengan K faktor 205 lpm/ bar1/2 (14.2 gpm/psi1/2) ditandai
pada dua tekanan discharge 3,5 bar dan 5,2 bar atau 50 psi dan 75 psi. Dimedan
yang jaraknya 0,76 m dari sprinkler, pengukuran dapat dilakukan dalam koordinat
bola azimuth yang berbeda dan sudut elevasinya tergantung dari deflector
sprinklernya. Jika dimedan yang jauh dengan jarak 3.05 m dan 4,57 m dibawah
langit – langit semprotan sprinkler dapat dipetakan dalam 110 derajat sector
melingkar., semprotan. Pengukuran aliran air dapat diverifikasi oleh pengukuran
yang diperoleh dari wadah penampung air. Hal ini menunjukan bahwa pengukuran
dari hasil distribusi spasial volume air fluks, ukuran tetesan dan kecepatan
semprotan sangat dipengaruhi oleh sprinkler rms dan konfigurasi sprinkler
deflector dan slot. Untuk tujuan analisis perlindungan kebakaran, korelasi
empiris yang dikembangkan dari pengukuran medan-dekat untuk mengevaluasi semprotan
pada kondisi awal dengan pemodelan numerik transportasi semprot melalui bulu
api. Pengukuran medan jauh dapat digunakan untuk mengevaluasi perhitungan
transportasi semprotan sprinkle.
Teknologi penyemprotan
api telah menjadi metode yang paling dapat diandalkan dan efektif untuk
melindungi gudang dan pabrik. Sprinkler kebakaran dirancang untuk mamadamkan
api dengan media air untuk mengurangi tingkat pembakaran dari bahan pembakaran,
untuk membasahi daerah sekitar kebakaran sehingga dapat menghentikan atau
mengurangi penyebaran api, dan untuk mendinginkan api dan bahan yang terbakar.
Untuk mencapai tujuan diatas, semprotan yang dihasilkan oleh sprinkler harus
memiliki momentum yang cukup untuk menembus bulu- bulu api untuk bahan yang
mudah terbakar , dan memiliki penyerapan panas yang cukup untuk menurunkan suhu
lingkungan api. Satu dari temuan yang dihitung oleh penelitian sprinkler
kebakaran adalah bahwa semprotan yang lebih besar mampu dalam menembus
bulu-bulu api untuk mencapai bahan yang terbakar dan semprotan kecil lebih
efisien dalam pendinginan. Pada tetesan semprotan sprinkler yang lebih besar
cenderung memiliki kecepatan yang lebih tinggi. Ukuran tetesan di medan jauh
relative konstan dengan sudut azimut. Distribusi radial dari kecepatan droplet
menunjukkan bahwa kecepatan tetesan mencapai maksimum pada pusat semprotan dan
kemudian menurun secara bertahap dengan jarak radial dari tepi luar semprotan.
Referensi :
Zhou yangxiang, Stephen P. D’aniello,
Hong-Zeng Yu. Spray Characterization Measurement of a Pendent Fire
Sprinkler.2011.54.36-48