- Home »
- Occupational Disease »
- Waspadai Bahan Kimia iritant.....!!!!
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Monday, June 17, 2013
Bahan
kimia merupakan salah satu bahan sering yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Begitu juga pada dunia kerja dan industri kimia. Hampir semua
bahan kimia mempunyai suatu bahaya pada bagian tubuh tertentu, salah satunya
bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi. Di lingkungan kerja seperti industri
kimia, bahan kimia yang terpapar pada pekerja dalam jangka waktu tertentu
ternyata menyebabkan terjadinya beberapa gangguan pada tubuh atau penyakit
akibat kerja (PAK). Pada artikel ini akan sedikit membahas mengenai bahan-bahan
kimia penyebab iritan dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bahan tersebut.
Bahan kimia iritan
sendiri merupakan zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi
peradangan (inflamasi) bila zat tersebut kontak langsung dengan permukaan tubuh yang lembab seperti
kulit, mata, dan saluran pernapasan. Kerusakan yang terjadi dapat berupa luka,
peradangan, iritasi (gatal-gatal), dan sensitisasi jaringan menjadi amat peka
terhadap bahan kimia.
Contoh dari bahan kimia iritan
antara lain:
a) Asam asetat
b) Kalsium oksida
c) Arsen
d) Formaldehid
e) Klorobenzena
f) Etil alcohol
g )Aseton
h) Asam fosfat
i) Stiren
j) Fosfor (kuning)
k) Xylene
l) Trikloretilen
m) Ammonia
n) Hydrogen klorida
o) Asam nitrat
p) Klor
q) Etilen oksida
r) Fosgen
s) Berilium
t) Asam kromat
u) Sulfur dioksida
v) Seng klorida
a) Asam asetat
b) Kalsium oksida
c) Arsen
d) Formaldehid
e) Klorobenzena
f) Etil alcohol
g )Aseton
h) Asam fosfat
i) Stiren
j) Fosfor (kuning)
k) Xylene
l) Trikloretilen
m) Ammonia
n) Hydrogen klorida
o) Asam nitrat
p) Klor
q) Etilen oksida
r) Fosgen
s) Berilium
t) Asam kromat
u) Sulfur dioksida
v) Seng klorida
Berikut ini
beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia iritan:
1.
Iritasi Pada Kulit
Gambar1. Iritasi kulit
Kulit merupakan jalur pemaparan yang umum dari suatu zat. Zat kimia yang terpapar pada kulit dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan gangguan pada kulit seperti iritasi pada kulit. Iritasi kulit sendiri merupakan suatu kondisi pada kulit yang muncul akibat kontak bekepanjangan dengan bahan kimia. Gejala dari iritasi kulit ini pada walnya kulit mengering, kemerahan, gatal. Apabila berlanjut gejalanya meliputi benjolan, nyeri, rasa terbakar dan sampai pecah-pecah.
Untuk mencegah timbulnya iritasi pada kulit ini, pekerja harus memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan atau alat pelindung lainnya untuk mencegah kontak kulit dengan bahan yang menyebabkan iritasi. Untuk pertolongan pertama apabila kontak dengan bahan kimia iritan, segera basuh kulit dengan banyak air dan sabun untuk menghindari efek yang berkelanjutan.
2.
Iritasi pada mata
Gambar2.
Iritasi pada mata
Mata adalah sesuatu yang tidak dpat digantikan dan sangat
mudah rusak bila terkena zat-zat kimia. Beberapa senyawa kimia reaktif sangat
berbahaya pada mata, kebanyakan kecelakaan pada mata disebabkan oleh asam-asam,
basa-basa, pelarut-pelarut dan deterjen. Sebagai contoh Sulfur dioksida dan
amonia yang digunakan dalam pabrik. Zat tersebut berupa gas dan digunakan
dibawah tekanan. Apabila terjadi kebocoran, menyebabkan gas masuk ke dalam mata
dan menyebabkan iritasi pada mata dalam waktu yang berkepanjangan.
Gejala dari iritasi
pada mata yaitu mata berubah warna
menjadi merah muda, rasa sakit biasanya ringan, gatal, kemerahan. Untuk mencegahnya,
para pekerja harus memakai kacamata safety.
3.
Iritasi Saluran pernafasan
Zat
kimia dapat masuk ke dalam saluran pernafasan dalam dua bentuk, bisa debu
ataupun uap berupa gas. Contoh dari zat tersebut seperti sulfur dioksida,
nitrogen oksida, karbon monoksida, ozon, SPM dan timbal. Uap dan gas sisa dari
zat tersebut akan menjadi polusi udara dan masuk ke dalam saluran pernafasan yan
akan menurunkan fungsi dari paru. Salah satu contoh penyakitnya yaitu
bronkitis.
Bronkitis
merupakan penyakit
pernapasan obstruktif yang sering dijumpai yang disebabkan oleh peradangan
bronkus. Penyakit ini biasanya berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri atau
inhalasi iritan misalnya asap rokok dan zat-zat kimia yang terdapat dalam
polusi udara.
Gambar 3. Paru-paru yang
terserang bronkitis
Asap, uap bahan kimia akan mengiritasi
jalan napas, mengakibatkan hipersekresi lendir dan inflamasi. Karena iritasi
yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet
meningkat jumlahnya, fungsi silia menurun, dan lebih banyak lendir yang
dihasilkan. Sebagai akibat, bronkiolus menjadi menyempit dan tersumbat. Alveoli
yang berdekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis,
mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar, yang berperan penting dalam
menghancurkan partikel asing, termasuk bakteri. Pasien kemudian menjadi lebih
rentan terhadap infeksi pernapasan. Penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi
sebagai akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas. Pada
waktunya, mungkin terjadi perubahan paru yang ireversibel, kemungkinan
mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis.
Upaya untuk mencegah penyakit ini
yaitu dengan menggunakan masker yang akan menyaring udara yang masu ke dalam
saluran pernafasan.
Beberap langkah yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan resiko terpapar bahan kimia tersebut yaitu
melalui pengendalian sumber seperti mengecek nilai batas aman pemakaian bahan
kimia. Pengendalian di sepanjang area yang terpapar seperti penempatan tenaga
ahli untuk mengendalikan bahan kimia. Pengendalian pada pekerja dengan
memberikan pengetahuan kepada para pekerja mengenai bahan kimia beserta
resikonya. Hal yang tidak kala pentingnya lagi, duntuk mencegah resiko dari
bahan kimia adalah dengan menggunakan APD ( Alata Pelindung Diri)
Referensi:
Bahaya bahan kimia
pada kesehatan manusia dan lingkungan/WHO ; alih bahasa, Palupi Widyastuti ;
editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester. – Jakarta: EGC, 2005.
Judul asli:
Hazardouse chemical in human wmvironmental health.
ISBN 979-448-775-4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3604/3/farmasi-effendy.pdf.txt
Oleh: Ulfi Rohmanita (Kelompok 3)
Permisi mbak mas, mau tanya. Daftar bahan iritan di atas dapet dari literatur yang mana ya kalau boleh tahu. Terimakasih
ReplyDelete