Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Safety Engineering - PPNS - ITS On Monday, June 17, 2013

Bekerja yang ergonomis adalah bekerja di daerah dengan suhu normal dimana suhu sekitar sama dengan atau mendekati suhu tubuh kita. Bagaimana jika Anda bekerja di daerah dengan suhu dingin ekstrim seperti di gunung atau bahkan di kutub? Jika demikian, Anda harus mengetahui beberapa penyakit yang berhubungan dengan suhu ekstrim, diantaranya : forstbite dan hipotermia, yang jika Anda terkena penyakit tersebut, Anda sudah tahu bagaimana pertolongan pertama yang harus dilakukan agar kondisi tidak semakin parah.
FORSTBITE
Salah satu penyakit yang harus diwaspadai ketika Anda berada pada cuaca dingin adalah Frostbite. Forstbite adalah membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu dingin yang berlebihan. Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0°C (32°F). Frostbite dikenal dengan radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh menjadi rusak karena terjadi pembekuan. Mengapa demikian? Cuaca dingin membuat cairan sel membeku dan lama kelamaan sel menjadi rusak karena pembekuan itu, sehingga menyebabkan aliran menjadi tidak lancar. Apabila terdapat bagian–bagian yang tak teraliri darah lebih dari 15 menit akan menimbulkan pembusukan, sehingga harus di amputasi. Organ yang terkena biasanya adalah ujung-ujung jari kaki dan tangan, cuping telinga, cuping hidung, dan dagu. Tanda-tanda organ yang mengalami frostbite adalah kulitnya pucat dan keras dimana jika terkelupas akan tampak jaringan di bawahnya yang berwarna merah dan nyeri. Organ tersebut biasanya mati rasa.(sumber : http://arsawinata.blogspot.com/2009/10/penyakit-gunung.html)

Gambar 1. Gejala awal forstbite   


Gambar 2. Forstbite sudah parah dan harus di amputasi

Penyebab frostbite selain akibat paparan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, hal-hal tersebut diatas juga dapat timbul akibat kurangnya kekebalan tubuh, kelelahan, dehidrasi, kekurangan makanan, penggunaan alkohol, gangguan jantung serta penggunaan obat-obatan. Di bawah ini adalah jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan gangguan seperti gangguan yang ditimbulkan akibat pajanan panas yang berlebihan, antara lain: Anti histamin (obat alergi), Anti kolinergik (obat batuk dan obat untuk masalah berkemih dan pencernaan), Obat jantung dan tekanan darah, Amfetamin (obat diet), Antikonvulsan (obat kejang).
Gejala Frostbite dibagi dalam 3 tingkatan :
  1. Stadium 1 : Kulit menjadi pucat, terasa seperti terbakar dan disertai pengelupasan kulit.
  2. Stadium 2 : Kulit menunjukkan gejala melepuh.
  3. Stadium 3 : Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat bekuan darah dan jaringan sekitar mati. Jika stadium 3 ini tidak ditangani segera, kerusakan jaringan menjadi lebih serius dan dapat menjadi gangren, kadang membutuhkan amputasi.

Fortbite ternyata dibagai menjadi 2 macam, jika dilihat dari tingkat keparahan penyakitnya, tantara lain  :
1.      Frosbite Permukaan
ü  Anggota tubuh yang terkena forstbite : Kulit dan sebagian lapisan bawahnya.
ü  Indikasi : Kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit dan lama kelamaan menghilang.
ü  Pertolongan : Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggota tubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan menggosok-gosok karena mudah menyebabkan kematian jaringan. Cairkan dengan merendam di air hangat. Jangan menyentuhkan bagian-bagian tersebut ke api, lampu atau bata panas dikarenakan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Berikan makanan & minuman hangat (non alcohol).
2.      Frosbite Dalam
  • Anggota tubuh yang terkena forstbite : kulit, otot, bahkan tulang. 
  •  Indikasi : Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan, mati rasa.
  • Pertolongan : Sulit bila sudah terbukti adanya frostbite dalam atau diduga adanya forbite dalam, usahakan untuk mencairkan. Lakukan Pencairan seperti pada frostbite permukaan jika sudah berada ditempat yang aman. Lakukan terus menerus dengan steril. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
(sumber : http://myaluzz.wordpress.com/2011/02/22/frosbite-frostnip-hypothermia/)

Terus, jika sudah terjadi forstbite apa yang harus Anda lakukan? Pertolongan pertama yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Hindari paparan lebih lanjut terhadap dingin, cepat pindahkan ke area yang lebih  hangat.
  2. Jika kondisi memungkinkan, hangatkan organ yang terkena penyakit forstbite di dalam wadah yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya berubah menjadi memerah kurang lebih 45 menit.
  3. Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite dengan kain atau jika tangan yang terkena, selipkan saja tangan di bawah ketiak atau di perut untuk menghangatkan organ yang terkena forstbite.
  4. Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami frostbite karena dapat menyebabkan infeksi bahkan cidera jaringan lebih lanjut.
  5. Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera pergi ke rumah sakit.

(sumber : http://rido284.wordpress.com/2008/09/19/penyakit-karena-alam-atau-pegunungan/)

HIPOTERMIA
Mungkin sebagian dari Anda sudah tak asing dengani, karena kata tersebut sering disebutkan oleh kebanyakan orang. Sebenarnya apa hipotermia itu? Hipotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur – angsur tetapi pasti dibawah 350C dan jika tidak ada pertolongan dapat menyebabkan cidera serius bahkan kematian. Bisa di mengerti apabila suhu sudah pada titik terendah, tubuh sangat menderita. Suhu normal manusia yang berkisar antara 37 derajat turun sampai 25 derajat. Hipotermia diawali dengan badan menggigil, depresi pada pernapasan dan tekanan jantung. Pada suhu yang lebih dingin akan terjadi kejang – kejang dan otak mulai beku dan taraf selanjutnya adalah sekarat atau kematian.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotermia)

·         Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
1.       Suhu yang ekstrim.
2.       Pakaian tipis pada suhu rendah dan atau mengenakan pakaian basah.
3.       Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.
·         Gejala Hipothermia antara lain :
1.       Anggota tubuh menggigil.
2.       Dingin, pucat, kulit kering.
3.       Jatuh kesadaran.
4.       Bernapas pelan dan pendek.
5.       Denyut nadi yang pelan dan melemah.
·         Beberapa jenis hipotermia, yaitu :
1.      Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga 35°C.
2.      Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap
udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.
3.      Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik
( seluruh tubuh ) yang serius. Kebanyakan terjadinya di musim dingin ( salju ) dan iklim dingin.
(sumber : http://rido284.wordpress.com/2008/09/19/penyakit-karena-alam-atau-pegunungan/)
·         Tindakan Pencegahan Penyakit Hipotermia :
Bila kita melakukan kegiatan luar ruangan (pendakian gunung khususnya) pada musim hujan atau di daerah dengan curah hujan tinggi, maka wajib membawa ponco/raincoat. Selain membawa jas hujan, pakaian hangat (jaket tahan air dan tahan angin, jika kondisi diperlukan) dan bawa pakaian ganti tebal yang banyak, Perlengkapan yang tidak kalah pentingnya adalah sepatu pendakian yang baik dan dapat menutupi bagian kaki sampai mata kaki, jangan pernah memakai sandal ketika pendakian berlangsung.
      1. Bawa makanan yang cepat dibakar menjadi kalori, seperti coklat untuk mengganti energi yang hilang.
      2. Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian hangat, seperti jaket, kerpus/balaclava dan kaus tangan. Kehilangan panas tubuh akibat faktor “wind cill” tidak akan terasa oleh kita, tiba-tiba kondisi melemah dan pingsan
      3. Bila hujan mulai turun bersegeralah memakai jas hujan, jangan menunggu hujan menjadi deras. Cuaca di gunung tidak dapat diduga. Hindari pakaian basah yang terkena hujan.
·     Pengobatan:
1.    Bersikap lemah lembut
Ketika Anda membantu seseorang yang terkena hipotermia, menangani korban dengan lembut. Batasi gerakan sekitar dengan membatasi orang yang berkerumun di area sekitar. Jangan memijat atau menggosok orang tersebut secara berlebihan, gerakan yang kuat dapat memicu serangan jantung.
2.    Pindahkan orang ke area yang lebih hangat. 
Pindahkan orang ke lokasi yang lebih hangat jika memungkinkan. Jika Anda tidak dapat memindahkan orang keluar dari dingin, maka hindari paparan dingin berlanjut, khususnya hembusan angin ke badan korban.
3.    Lepaskan pakaian basah.
Jika orang itu memakai pakaian basah, segera lepas pakaian. Memotong pakaian jika diperlukan untuk menghindari gerakan yang berlebihan.
4.             4.       Tutup orang dengan selimut
         Gunakan lapisan selimut kering atau mantel untuk menghangatkan orang tersebut. Menutupi                     kepala korban kecuali anggota wajah.
5.   Melindungi tubuh seseorang dari tanah yang dingin. 
Jika korban berada di atas tanah, segera pindahkan korban ke tempat tidur, jika kondisi tidak memungkinkan gunakan kain yang ada untuk alas tempat tidur si korban.
6.   Memantau pernapasan. 
Seseorang dengan hipotermia berat dapat muncul sadar, tanpa tanda-tanda jelas dari pulsa atau pernapasan. Jika pernapasan seseorang telah berhenti atau muncul sangat rendah atau dangkal, mulai resusitasi cardiopulmonary (CPR) segera jika Anda terlatih.
7.   Menyediakan minuman hangat. 
Jika korban sadar, segera berikan minuman hangat serta minuman non kaffein untuk membantu menghangatkan tubuh.
8.   Gunakan kompres kering. 
Gunakan kompres hangat untuk pertolongan pertama (kantong berisi cairan plastik yang menghangat saat diperas), atau kompres darurat air hangat dalam botol plastik atau handuk pengering-hangat. Terapkan kompres hanya ke leher, dinding dada atau pangkal paha. Jangan menerapkan kompres hangat pada lengan atau kaki. Panas diterapkan pada lengan dan kaki akan memaksa darah dingin kembali ke paru-paru jantung, dan otak, menyebabkan suhu tubuh inti menurun. Hal ini bisa berakibat fatal.
9.   Jangan menerapkan panas langsung. 
Jangan gunakan air panas, bantal pemanas atau lampu pemanas untuk menghangatkan orang tersebut. Panas yang ekstrim dapat merusak kulit atau bahkan lebih buruk, menyebabkan detak jantung tidak teratur begitu parah sehingga mereka dapat menyebabkan jantung berhenti.

(sumber : http://myaluzz.wordpress.com/2011/02/22/frosbite-frostnip-hypothermia/)



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments