- Home »
- Occupational Disease »
- Muskuloskeletal Merupakan Silent Killer pada Perawat
Safety Engineering - PPNS - ITS
On Wednesday, May 22, 2013
Tahukah anda apa itu Muskuloskeletal ?
Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang melibatkan otot-otot dan kerangka
tubuh, termasuk sendi,
ligamen,
tendon,
dan saraf.
Banyak penyakit yang berhubungan dengan muskuloskeletal, diantaranya
osteomalacia, scoliosis, osteo mielitis, osteo arthtritis, rheumatoid,
spondylitis, strains, dislokasi dan sublukasi, kelainan otot bahkan kanker
tulang. Penyakit – penyakit tersebut disebut dengan muskuloskeletal disorder
(MSDs). MSDs disebabkan karena dilakukannya pekerjaan yang berulang –ulang dan
tidak ergonomi. Kebanyakan dari kita, tidak mengetahui seluk beluk MSDs.
Sehingga kita sering mengabaikan sikap ergonomi saat bekerja ataupun
beraktifitas, dan akibatnya tanpa disadari MSDs menyerang kita.
Apakah anda seorang perawat ? jika iya,
maka anda harus lebih berhati – hati karena di Amerika Serikat didapatkan data
bahwa penyakit ini sering menyerang para perawat, bahkan tingkat kecelakaan
kerja dan PAKnya lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja pada industri swasta.
Penelitian tersebut melibatkan 16 laki-laki dan 2 perempuan. Di dalam
penelitian mereka melakukan pekerjaan para perawat. Seperti mendorong dan
menarik alat, reposisi atau mengubah pasien dan mentransfer pasien masuk dan
keluar dari tempat tidur secara manual.
Pada saat penelitian tubuh peserta
dipasang alat, yaitu elektromiografi dan Nasa Task Load Index. Permukaan
elektromiografi digunakan untuk penilaian obyektif kelelahan neuromuskuler dan
NASA Task Load Index (TLX) digunakan untuk mengukur beban kerja subyektif. Dari
penelitian tersebut diketahui bahwa pekerjaan yang dilakukan para perawat dapat
menyebabkan kelelahan neuromuskuler otot leher atau MSDs.
Pekerjaan yang berhubungan dengan nyeri
leher diyakini memiliki etiologi multidimensi. Di antara para perawat,
faktor risiko yang sering dikaitkan terdiri dari tuntutan fisik dan psikososial.
Selain kelelahan otot leher yang diderita, petugas kesehatan juga mengalami
tingkat stres psikososial yang tinggi karena adanya faktor-faktor seperti
kelebihan kognitif, bekerja di bawah tekanan waktu, konflik dengan pasien dan
keluarga pasien, perbedaan pendapat dengan manajemen, perbedaan pendapat dengan
dokter , dan hubungan dengan pasien yang menderita dan kematian.
Dapat disimpulkan bahwa gabungan
kelelahan fisik dan psychosocial stres akan memicu kelelahan otot dini, yang
dapat menyebabkan kelelahan dan peningkatan risiko gangguan muskuloskeletal.
Oleh: Septya Muna Sahara
NRP: 6512040120