Popular posts

What we wrote..

We're learn, write, act, then apply

SECOND

You're visitor to

Powered by Blogger.

Followers

WE ARE...

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia
Safety Engineering at Surabaya Shipbuilding State of Polytechnic

Search what you want to find! Enjoy.

Safety Engineering - PPNS - ITS On Wednesday, May 22, 2013



Ditulis oleh : Ismi Solikhatun
Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jurusan Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Tahukah kalian arti penting sebuah pertanda dari suatu kejadian itu? Terutama pada sistem perkeretaapian bawah tanah?
Seperti kita ketahui, banyak kota kota besar di dunia mempunyai system kereta api bawah tanah atau subway station yang memberikan altenatif transportasi yang nyaman dan aman bagi penumpangnya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan oleh semakin meningkatnya populasi di dunia menyebabkan negara-negara besar mulai berlomba-lomba membangun jalur rel kereta api bawah tanah yang lebih luas. Jika demikian, hal ini pastinya akan mempengaruhi kinerja yang bersangkutan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Maka dari itu, diperlukan suatu tindakan pencegahan lebih dini untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak terduga. Kita bisa mengenali bahaya jika kita mengetahui apa itu sebuah pertanda kejadian. Pertanda bukanlah suatu objek ataupun benda hidup. Pertanda adalah suatu kejadian yang mengawali segala sesuatu itu. Pertanda dalam suatu kejadian dalam hal ini biasa disebut dengan prekursor. Setiap kecelakaan dan kematian yang terjadi akibat suatu pekerjaan harus diidentifikasi risiko dan potensi bahaya dari sebuah prekursor tersebut.
Gambar 1: peta persebaran stasiun kereta api bawah tanah
Dengan menurunkan frekuensi prekursor, kemungkinan jumlah insiden dan kecelakaan akibat kereta api dapat dikurangi.  Untuk mengurangi resiko tersebut maka dibutuhkan sistem keamanan yang bertujuan menangani perilaku, sikap budaya, teknis, operasional dan metodologikal elemen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Miltos Kyriakidis, Robin Hirsch dan Arnab Majumdar,  mahasiswa Imperial college di London dengan memberikan kuisioner kepada pihak stasiun kereta api bawah tanah. Terdapat 27 prekursor yang dianalisis selama periode 2002-2009 dan hasilnya jatuh dalam enam kategori yaitu : kinerja manusia, kegagalan teknik, penumpang, kebakaran, tindakan berbahaya dan tindakan manajemen. Untuk menilai tingkat keselamatan pada sistem kereta api bawah tanah dapat dilakukan dengan memberikan sebuah kuisioner yang menyangkut tentang publikasi laporan keselamatan, periodisitas dan pemantauan keamanan, prioritas insiden terkait dengan keselamatan, upaya untuk mengurangi risiko dan menghindari insiden, deskripsi prosedur keselamatan dan pemantauan risiko yang masih tertinggal.
Gambar 2 : stasiun kereta api bawah tanah di New York City, AS

Skor yang didapatkan merupakan pengumpulan tingkat keselamatan sistem perkeretaapian bawah tanah. Berdasarkan skor tersebut maka untuk meningkatkan sistem keselamatan pada perkeretaapian di setiap prekursor yang ada dapat dilakukan beberapa hal berikut ini:


1.      Memberikan prosedur operasi, pelatihan dan kontol yang lebih penting daripada perubahan sikap pegawai.
2.      Menerapkan sistem rekayasa yang baik.
3.      Memberikan fasilitas keamanan atau desain dan manajemen yang baik pada penumpang seperti layar penunjuk, pintu platform, dan lift tambahan (elevator) sehingga orang rentan tidak perlu menggunakan eskalator, diperlukan juga rel panduan di tengah tengah tangga yang lebar agar pengunjung tidak kebingunan.
4.      Membuat sistem ticketing yang baik untuk mengurangi tindakan ilegalisme dan kecurangan.
5.      Memberikan larangan merokok pada pengunjung atau larangan membawa bahan yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Dengan menerapkan beberapa langkah tersebut di atas, maka anda pasti setuju bahwa dapat dipastikan risiko kecelakaan akibat sistem perkeretaapian yang salah baik dari pihak manajemen ataupun pengunjungnya dapat dikurangi. Sehingga dapat mengurangi biaya kerugian yang akan dikeluarkan pihak manajemennya. Dan pada akhirnya sebuah prekursor sangat penting dan wajib kita kenali lebih dini sebelum kecelakaan itu terjadi.

Referensi:
Kyriakidis M. dkk, 2011. Metro railway safety: An analysis of accident precursors. Centre for Transport Studies, Department of Civil and Environmental Engineering, Imperial College London, London SW7 2AZ, United Kingdom London. Safety sciene 50 (2012) 1535 - 1548

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments